Lirik Lagu Elvy Sukaesih - Pecah Seribu
11/16/2017
Lirik Lagu Pecah Seribu oleh Elvy Sukaesih
Penyanyi dangdut kelahiran tahun 1951 perjalanan karirnya tidak boleh dipandang sebelah mata mulai merintis karir dangdut sejak usia belia, ini berhasil memupuk kemampuan dan menjadi penyanyi profesional. Selalu mengusung dangdut murni tanpa campuran musik koplo tak membuat pendengar menjadi bosan karena ia memiliki teknik cengkok dan gaya panggung yang berbeda dan bahkan para penyanyi lain susah untuk menirunya.
Dalam liriknya lagu ini bercerita tentang kerinduan yang bercampur rasa cemburu kepada seorang kekasih yang sedang berada jauh dari sisinya ini suara Elvy Sukaesih terdengar sangat sempurna dari nada tinggi hingga nada rendah, bagi anda yang masih rindu dengan dangdut dengan genre seperti ini lagu ini pantas untuk anda pertimbangkan masuk playlist anda.
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga, aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau patah patah, tangkai ku patah
Aku tak mau..
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
(instrumen)
Hanya dia.. (dia.. hanya dia)
Hanya dia.. yang ada diantara jantung hati
Tempat bermanja, Tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai..
Entah apa.. bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, Api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, Angin kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga, aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau patah patah, tangkai ku patah
Aku tak mau..
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
(instrumen)
Hanya dia.. (dia.. hanya dia)
Hanya dia.. yang ada diantara jantung hati
Tempat bermanja, Tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai..
Entah apa.. bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, Api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, Angin kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga, aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau patah patah, tangkai ku patah
Aku tak mau..
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Duhai angin kabarkanlah, melati menanti (4x)
(end)
Penyanyi dangdut kelahiran tahun 1951 perjalanan karirnya tidak boleh dipandang sebelah mata mulai merintis karir dangdut sejak usia belia, ini berhasil memupuk kemampuan dan menjadi penyanyi profesional. Selalu mengusung dangdut murni tanpa campuran musik koplo tak membuat pendengar menjadi bosan karena ia memiliki teknik cengkok dan gaya panggung yang berbeda dan bahkan para penyanyi lain susah untuk menirunya.
Dalam liriknya lagu ini bercerita tentang kerinduan yang bercampur rasa cemburu kepada seorang kekasih yang sedang berada jauh dari sisinya ini suara Elvy Sukaesih terdengar sangat sempurna dari nada tinggi hingga nada rendah, bagi anda yang masih rindu dengan dangdut dengan genre seperti ini lagu ini pantas untuk anda pertimbangkan masuk playlist anda.
Lirik Lagu Pecah Seribu
dipopulerkan oleh Elvy SukaesihBimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga, aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau patah patah, tangkai ku patah
Aku tak mau..
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
(instrumen)
Hanya dia.. (dia.. hanya dia)
Hanya dia.. yang ada diantara jantung hati
Tempat bermanja, Tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai..
Entah apa.. bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, Api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, Angin kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga, aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau patah patah, tangkai ku patah
Aku tak mau..
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
(instrumen)
Hanya dia.. (dia.. hanya dia)
Hanya dia.. yang ada diantara jantung hati
Tempat bermanja, Tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai..
Entah apa.. bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, Api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, Angin kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga, aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau patah patah, tangkai ku patah
Aku tak mau..
Bimbang ragu, sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Duhai angin kabarkanlah, melati menanti (4x)
(end)